16 November 2007

Menyikapi Bencana Demam Berdarah

Setiap musim penghujan tiba, pemerintah selalu sibuk menangani bencana rutin yang namanya demam berdarah yang konon disebabkan oleh nyamuk aedes aegepty (maaf kalo salah nulisnya). Sebenarnya ada satu hal yang perlu dikritisi mengenai hal tersebut, begini. Allah SWT. menciptakan setiap makhluk pasti ada hikmah dibalik semua ciptaannya. pun dengan ciptaan Allah berupa Nyamuk kecil yang pasti kalo gigit kita akan membuat gatel bahkan ada jenis nyamuk yang membuat penyakit yang paling tren adalah demam berdarah (hehehe...kayak mode aja lagi tren) ada juga yang sudah cukup lama malaria.
dalam pemikiran kita sering mengkambing hitamkan yang namanya nyamuk sebagai penyebab timbulnya penyakit. kalau seandainya itu benar berarti akan ada jutaan manusia yang terserang penyakit dalam waktu bersamaan karena kita tahu yang namanya nyamuk jumlahnya begitu banyaknya. saya kira walaupun sudah diberantas kayak apapun pastilah masih ada saja yang selamat. kenapa saya berani bilang begitu. kita bersama tahu sudah cukup lama penyakit demam berdarah ini menyerang negara kita ini. namun sampai sekarang walaupun pemerintah sudah sangat getol memberatas nyamuk dengan mengadakan semprotan secara masal dan juga program 3M-nya, tapi kenyataannya sampai sekarang jumlahnya tetap besar disetiap daerah. inilah yang harus kita luruskan bagaimana menyikapi masalah ini agar lebih tuntas. saya tidak ingin ini menjadi sebuah gerakan masal tapi marilah kita mulai dari diri dan keluarga kita sendiri untuk bisa memahaminya. begini : seperti tadi saya katakan, katakanlah dalam satu rumah itu ada 4 orang,salah satu diantaranya kena DB, pertanyaannya Benarkah hanya dia yang digigit oleh nyamuk, saya yakin kita tidak berani memastikan hanya 1 orang yang terkena gigitan. lalu kenapa hanya 1 orang yang terkena DB. jawabannya adalah karena imunitas tubuh yang terkena tadi adalah lemah, sementara yang mungkin tergigit tapi tidak terkena DB adalah karena dia mempunyai tingkat imunitas tubuh yang baik. jadi intiya adalah yang perlu kita lakukan adalah bagaimana kita meningkatkan imunitas tubuh kita secara maksimal agar kita tidak mudah terserang penyakit apapun penyakitnya

10 November 2007

Total Health Management 1


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Bpk/ibu saudara sekalian, saya disini mencoba untuk bertukar pengalaman seputar kesehatan yang barang kali bisa menjadi bahan pertimbangan untuk mengelola kesehatan keluarga. atau setidaknya menjadi sebuah kajian yang bisa diambil manfaatnya.
Alhamdulilah saat ini saya telah dikaruniai 4 orang anak yang mungil-mungil, yang pertama Muhammad Louis Firdaus Umar kelas 1 SD, yang kedua Aisya Fadila Firdaus Umar masih TK A, ketiga Keyla Fadila Firdaus Umar baru usia 3,5 tahun dan terakhir atau mungkin belum terakhir namanya Muhammad Iqbal Firdaus Umar. mereka semua terlahir dari rahim seorang wanita tercantik dalam hidup saya Yuni Anjarwati, yang saya nikahi waktu dia usia 18 tahun di tahun 1997.
pada waktu awal menikah sama sekali kami belum tahu bagaimana mengelola kesehatan dengan baik. Hampir empat tahun menikah kami belum dikaruniai. dari awal kami dasarnya memang tidak suka pergi kedokter bahkan suatu ketika ketika harus mengunjungi saudara yang sakit di RS saya malah bingung untuk mencari ruang perawatannya gara-gara memang hampir tidak pernah ke RS. Sebenarnya pada rentang waktu 4 tahun itu beberapa kali mengalami meskram, tapi baik istri maupun saya sendiri tidak menyadari hal tersebut karena dia semenjak masih gadis setiap datang bulan pasti mengalami sakit yang luar biasa alias dilepen (bhs jawa-red). Nah, barulah ketika ditahun 1999 saya mulai mengenal dunia herba namun saat itu belum intens hanya sekedar mengkonsumsinya hampir rutin setiap hari. Alhamdulillah dibulan april 2000 istri saya benar-benar hamil dan pada 3 Januari 2001 lahirlah jabang bayi yang mungil dengan BB 2,8 kg si Louis, ya... memang nama itu sudah ada semenjak awal menikah. barulah berturut setelah 18 bulan lahir anak kedua terus 16 bulan lahir yang ketiga baru yang keempat 2 tahun lebih. itulah cerita kehidupan kami....
dari semenjak anak pertama kami hanya sekali kedokter ketika si Louis mengalami demam hampir tiga dan tidak turun-turun. setelah itu sampai dengan hari ini sama sekali tidak pernah kedokter lagi. bukannya kami dan anak-anak kami tidak pernah sakit, namanya anak-anak pastilah mengalami demam, batuk pilek dan lainlain sebagainya. untuk itulah saya menulis ini agar kita semua yang sadar kesehatan ini segera mendapatkan solusi yang cukup mudah untuk mendapatkan kesehatan secara menyeluruh.

untuk memahami kesehatan tidaklah mesti harus menjadi dokter ataupun para medis. sekarang ini banyak sekali literatur-literatur yang beredar baik buku, artikel kesehatan dll banyak sekali info-info hidup sehat.

Untuk menjadi manusia yang sehat tidaklah cukup sekedar hanya makan minum lalu kalu kalau sehat minum obat, saya rasa bukan itu esensinya. untuk menjadi adalah di mulai sejak kita dalam kandungan, yang terutama memang dari pola makan orang tua kita, tingkat stress, tempat tinggal kita (apakah didaerah yang berpolusi atau tidak) dll. juga tingkat spiritualitas sangat mempengaruhinya.

Sekarang mengenai pola makan kita, sekarang ini sebuah fenomena yang terjadi adalah ada sebagian saudara-saudara kita mengalami kekurangan gizi dengan kondisi yang sangat parah sebagaimana di ekspos media beberapa saat yang lalu, namun dilain pihak ada sebagian lagi yang kelebihan gizi dengan badan yang overweight, itulah keadan bangsa ini saat ini. menurut kami hal itu bukan karena bangsa ini kurang bahan makanan, memang ada sih sebagian yang memang karena betul-betul kekurangan (lha...kalau sudah seperti ini yang harus dipersalahkan adalah lingkungannya yang kurang perhatian juga pemerintahannya mulai RT dan seterusnya yang tidak mau memperhatikan masyarakat sekitarnya), tapi yang terjadi adalah pemahaman masyarakat tentang mengatur pola makan yang kurang pas dan pemahaman makanan bergizi berimbang yang kurang. Masih ada satu hal lagi ada sebagian diantara kita yang kurang memahami tentang pola makan, sehingga walaupun cukup makan tapi maih sering sakit-sakitan. kayaknya begitu rumit kalau kita membicarakan hal ini, baiklah mungkin akan kita persingkat saja agar lebih mudah kita memahaminya.
saya mengutip dari bukunya Ibu Andang Gunawan yang berjudul Food Combining. ada aturan main yang harus kita perhatikan berkaitan dengan kondisi fisik kita. secara alamiah metabolisme tubuh kita terbagi menjadi 3, yang pertama adalah proses mencerna dimulai dari kita memasukkan makanan kita sampai kedalam lambung, yang kedua adalah proses pengolahan makanan kita untuk dijadikan sari pati dan disalurkan kedalam tubuh kita melalui transportasi utama yaitu aliran darah yang tentu dipompa oleh jantung. nah yang ketiga adalah proses pembuangan sisa makanan mulai dari usus besar sampai ke lubang anus. kalu kita perhatikan pembagian 3 metabolisme ini ada kaitan erat dengan mengapa Allah SWT mengatur waktu kita dalam 1 hari satu malam itu adalah 24 jam, kalo di bagi 3 masing masing menjadi 8 jam. tentu ini ada kaitan pula dengan sebuah hadits yang mengatakan bagilah perutmu menjadi 3 bagian, 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk air dan 1/3 untuk udara, Subhanallah.... Kembali ke pengaturan pembagian 8 jam-an tersebut fungsi tubuh kita mulai mencerna, memproses makanan dan membuang adalah sebuah kerja mekanik yang di ciptakan Allah dan bekerja secara teratur. dari masing-masing fungsi ini bekerja secara berurutan artinya kita seharusnya tidak secara sembarangan memasukkan makanan ketika fungsi tubuh ini seharusnya membuang sisa makanan. jadi ada aturan main pada jam-jam mana kita harus makan dan tidak makan. Pembagian waktu menjadi 3 bagian ini secara alamiah adalah sebagai berikut :


  1. Jam 12 siang - jam 8 malam, fungsi tubuh bekerja dominan untuk mencerna, maka pada jam-jam inilah kita bisa memasukkan makanan yang berkabohidrat dan makanan berat lainya secukupnya.

  2. Jam 8 malam - jam 4 pagi, fungsi tubuh bekerja untuk mengolah makanan dan untuk disalurkan kesluruh tubuh yang memerlukan asupan gizi, maka pada jam itu sebaiknya kita istirahat dan sebaiknya kita tidak makan-makanan yang berat.

  3. Jam 4 pagi sampai jam 12 siang adalah proses tubuh untuk membuang sisa makanan melalui feses, nah dijam-jam ini pula sebaikya kita juga jangan makan-makanan yang berat. jika hal itu dilanggar yang terjadi metabolisme tidak seimbang maka itu akan mempengaruhi pada tingkat imunitas tubuh yang akan semakin menurun.

Ya... sementara ini dulu besok kita sambung lagi.....ada janjian dengan klien jadi harus tak hentikan dulu sementara.